BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar dan keceriaan merupakan dua hal penting dalam masa kanak-kanak. Hal ini termasuk upaya mempelajari tubuhnya sendiri dan berbagai kemungkinan geraknya. Gerak adalah rangsangan utama bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Kian banyak ia bergerak, kian banyak hal yang ditemui dan dijelajahi. Kian baik pula kualitas pertumbuhannya.
Dengan bermain dan bergerak anak benar-benar belajar tentang potensinya dan dalam kegiatan ini anak-anak mencoba mengenali lingkungan sekitarnya. Para ahli sepaham bahwa pengalaman ini penting untuk merangsang pertumbuhan intelektual dan hubungan sosialnya dan bahkan perkembangan harga diri yang menjadi dasar kepribadiannya kelak.
1 |
Peranan pendidikan jasmani di Sekolah Dasar cukup unik, karena turut mengembangkan dasar-dasar keterampilan yang diperlukan anak untuk menguasai berbagai keterampilan dalam kehidupan di kemudian hari. Menurut para ahli, pola pertumbuhan anak usia sekolah hingga menjelang akil balig atau remaja disebut pola pertumbuhan lambat. Pola ini merupakan kebalikan dari pola pertumbuhan cepat yang dialami anak ketika mereka baru lahir hingga usia 5 tahunan.
Karena pada usia SD tingkat pertumbuhan sedang lambat-lambatnya, maka pada usia-usia inilah kesempatan anak untuk mempelajari keterampilan gerak sedang tiba pada masa kritisnya. Konsekuensinya, keterlantaran pembinaan pada masa ini sangat berpengruh terhadap perkembangan anak pada masa berikutnya.
Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru harus dapat melakukan pendekatan-pendekatan terhadap murid. Pendekatan yang dilakukan guru haruslah menyenangkan siswa sehingga siswa dapat belajar dengan penuh semangat.
Adanya ruang lingkup mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dalam KTSP untuk jenjang SD/MI sebenarnya sangat membantu pengajar pendidikan jasmani dalam mempersiapkan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan siswa. Adapun ruang lingkup pendidikan jasmani meliputi aspek permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, senam, aktivitas ritmik, akuatik (aktivitas air), pendidikan luar kelas, dan kesehatan.
Dari beberapa aspek di atas, senam merupakan olahraga yang perlu penanganan khusus di usia dini agar siswa dapat melakukan gerakan-gerakan senam dengan sempurna. Dalam olahraga senam dibutuhkan kelenturan dan kelentukan yang tidak bisa dengan mudah diajarkan jika anak sudah menginjak remaja bahkan dewasa. Oleh karena itu, pembelajaran senam di sekolah dasar harus benar-benar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Berdasarkan uraian di atas, penulis melakukan penelitian dengan judul Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar melalui Pendekatan Kontruktivistik Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Materi Senam Ketangkasan Headstand (Studi pada Siswa Kelas V SDN Sukabumi I Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo Semester Genap Tahun Pelajaran 2008/2009).
B. Identifikasi Masalah
Pendidikan jasmani merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Artinya, penjas bukan hanya dekorasi atau ornamen yang ditempel pada program sekolah sebagai alat untuk membuat anak sibuk. Tetapi penjas adalah bagian penting dari pendidikan. Melalui penjas yang diarahkan dengan baik, anak-anak akan mengembangkan keterampilan yang berguna bagi pengisian waktu senggang, terlibat dalam aktivitas yang kondusif untuk mengembangkan hidup sehat, berkembang secara sosial, dan menyumbang pada kesehatan fisik dan mentalnya.
Meskipun pendidikan jasmani menawarkan kepada anak untuk bergembira, kenyataannya beberapa siswa masih enggan untuk mengikuti pelajaran pendidikan jasmani. Banyak alasan yang mereka sampaikan, mulai dari pura-pura sakit, capek, sampai pada keluhan tidak kuat berolahraga dan sebagainya.
Oleh karena itu, seorang guru penjas harus dapat melakukan pendekatan kepada siswa agar siswa mau mangikuti pelajaran pendidikan jasmani tanpa harus merasa minder dan mengeluh capek dan sakit.
C. Batasan Masalah
Penelitian ini memiliki beberapa batasan yang perlu dikembangkan agar substansi penelitian ini tidak melebar dan agar dapat kesepahaman penafsiran tentang substansi yang ada dalam penelitian ini. Batasan-batasan masalah tersebut adalah sebagaimana berikut ini:
1. Penelitian ini hanya menitikberatkan pada penggunaan pendekatan kontruktivistik dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan materi senam ketangkasan headstand.
2. Penelitian ini hanya terbatas pada penggunaan pendekatan kontruktivistik dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan materi senam ketangkasan headstand untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SDN Sukabumi I Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo semester genap tahun pelajaran 2008/2009.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah penggunaan pendekatan kontruktivistik dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan materi senam ketangkasan headstand dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SDN Sukabumi I Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo semester genap tahun pelajaran 2008/2009?
2. Seberapa besar peningkatan prestasi belajar siswa kelas V SDN Sukabumi I Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo semester genap tahun pelajaran 2008/2009 setelah mengikuti pembelajaran dengan pendekatan kontruktivistik dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan materi senam ketangkasan headstand?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah :
1. Mengetahui apakah penggunaan pendekatan kontruktivistik dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan materi senam ketangkasan headstand dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SDN Sukabumi I Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo semester genap tahun pelajaran 2008/2009.
2. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan prestasi belajar siswa kelas V SDN Sukabumi I Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo semester genap tahun pelajaran 2008/2009 setelah mengikuti pembelajaran dengan pendekatan kontruktivistik dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan materi senam ketangkasan headstand.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yaitu :
1. Guru
Untuk meningkatkan kualitas mengajar dan mencoba melakukan pendekatan-pendekatan agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara kekeluargaan dan menyenangkan.
2. Siswa
Dengan dilakukannya pendekatan-pendekatan yang baik oleh guru, siswa dapat belajar tanpa adanya perasaan takut.
3. Sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan sekolah untuk mengembangkan proses pembelajaran.
G. Definisi Operasional
1. Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun.
Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.
2. Pendekatan Kontruktivistik
Pendekatan kontruktivistik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran dimana siswa ditempatkan sebagai subyek yang akan menentukan jalannya proses belajar mereka sendiri. Siswa ditempatkan pda lingkungan belajar yang bebas. Oleh karena itu, kebebasan merupakan unsure yang sangat esensial dalam pendekatan ini
Pendekatan kontruktivistik juga mendorong siswa untuk memaknai sendiri gejala-gejala alam yang terjadi di lingkungan mereka. Tentunya akan terdapat makna-makna yang berbeda dari setiap individu siswa.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, mahluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya.
Pada kenyataannya, pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang sungguh luas. Titik perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih khusus lagi, penjas berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan lainnya: hubungan dari perkembangan tubuh-fisik dengan pikiran dan jiwanya. Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap wilayah pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia itulah yang menjadikannya unik. Tidak ada bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani yang berkepentingan dengan perkembangan total manusia.
9 |
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional (Pedoman Penyusunan KTSP, 2007 : 162).
Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat (Pedoman Penyusunan KTSP, 2007 : 162).
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap, mental, emosional, sportivitas, spiritual, dan sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang (Pedoman Penyusunan KTSP, 2007 : 163).
B. Materi Pembelajaran Senam Ketangkasan Headstand
Headstand merupakan sikap-sikap tegak dengan bertumpu pada kepala dan ditopang oleh kedua kaki (Muhadjir, 2007:114).
Untuk dapat melakukan headstand dengan baik, dibutuhkan latihan yang berkesinambungan. Sebelum dapat melakukan sendiri, siswa yang akan melakukan headstand perlu berlatih dengan bantuan guru atau teman lainnya.
Bentuk-bentuk latihan headstand dengan bantuan guru atau teman ialah sebagai berikut: (Muhadjir, 2007:114-115)
1. Memberikan bantuan cara pertama
Cara melakukannya ialah sebagai berikut:
a. Dengan mengangkat dan menarik panggul siswa
b. Pembantu (guru atau teman) berada di sepan
c. Kedua tangan menopang pada matras atau lantai
2. Memberikan bantuan cara kedua
Cara melakukannya ialah sebagai berikut:
a. Menopang pinggul (bagi yang dapat memindahkan pinggul ke depan)
b. Pembantu (guru atau teman) berada di sepan
c. Kepala menempel pada matras atau lantai
d. Kedua tangan menopang pada matras atau lantai
3. Memberikan bantuan cara ketiga
Cara melakukannya ialah sebagai berikut:
a. Memegang dan menahan kedua kaki, pegang pada ujung pergelangan kaki dan belakang paha atau pinggul
b. Pembantu (guru atau teman) berdiri di sisi atau di depan siswa yang melakukan latihan
c. Kepala menempel pada matras atau lantai
d. Kedua tangan menopang pada matras atau lantai
4. Variasi latihan
Bentuk lain dari macam-macam latihan ini adalah dengan kedua siku diluruskan.
C. Pendekatan Kontruktivistik
Pendekatan kontruktivistik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran dimana siswa ditempatkan sebagai subyek yang akan menentukan jalannya proses belajar mereka sendiri. Siswa ditempatkan pda lingkungan belajar yang bebas. Oleh karena itu, kebebasan merupakan unsure yang sangat esensial dalam pendekatan ini
Pendekatan kontruktivistik juga mendorong siswa untuk memaknai sendiri gejala-gejala alam yang terjadi di lingkungan mereka. Tentunya akan terdapat makna-makna yang berbeda dari setiap individu siswa.
Berikut ini adalah cirri-ciri model pembelajaran dengan pendekatan konstuktivisyik:
1. Pandangan tentang pengetahuan, belajar dan mengajar
- Pengetahuan bersifat non-objektif, temporer, dan selalu berubah
- Belajar adalah pemaknaan pengetahuan
- Mengajar adalah menggali makna
2. Mind berfungsi sebagai alat menginterpretasi sehingga muncul makna yang unik
3. Siswa bisa memiliki pemahaman yang berbeda terhadap pengetahuan yang dipelajari
4. Segala sesuatu bersifat temporer, berubah, dan tidak menentu, serta tanpa aturan yang mengikat
5. Siswa dihadapkan kepada lingkungan belajar yang bebas. Oleh karena itu, kebebasan merupakan unsur yang sangat esensial
6. Kegagalan atau keberhasilan, kemampuan atau ketidakmampuan dilihat sebagai interpretasi yang berbeda yang perlu dihargai
7. Kebebasan dipandang sebagai penentu keberhasilan. Oleh karena itu, kontrol belajar dipegang oleh siswa
8. Tujuan pembelajaran menekankan pada penciptaan pemahaman, yang menuntut aktivitas kreatif-produktif dalam konteks nyata
9. Strategi pembelajaran:
- Penggunaan pengetahuan secara bermakna
- Mengikuti pandangan siswa
- Aktivitas belajar dalam konteks nyata
- Menekankan pada proses
10. Evaluasi:
- Penyusunan makna secara aktif
- Menuntut pemecahan ganda
- Evaluasi merupakan bagian utuh dari belajar
D. Prestasi Belajar
Kata prestasi berasal dari Bahasa Belanda prestatie, kemudian di dalam bahasa Indonesia disebut prestasi, diartikan sebagai hasil usaha. Prestasi banyak digunakan di dalam berbagai bidang dan diberi pengertian sebagai kemampuan, keterampilan, sikap seseorang dalam menyelesaikan sesuatu.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, “prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, atau diciptakan secara individu maupun secara kelompok” (Syamsul Bahri Djamarah, 1994 : 19)
Pendapat ini berarti prestasi tidak akan pernah dihasilkan apabila seseorang tidak melakukan kegiatan. Hasil belajar atau prestasi belajar adalah suatu hasil yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Oleh karena itu prestasi belajar bukan ukuran, tetapi dapat diukur setelah melakukan kegiatan belajar. Keberhasilan seseorang dalam mengikuti program pembelajaran dapat dilihat dari prestasi belajar seseorang tersebut.
Menurut Gagne, prestasi belajar dapat dikelompokkan ke dalam 5 (lima) kategori yaitu :
1. Keterampilan intelektual
2. Informasi verbal
3. Strategi kognitif
4. Keterampilan motorik
5. Sikap (Gagne Briggs, op. cit, p. 44)
Menurut Syaefudin Azwar, “prestasi belajar adalah performa maksimal seseorang dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan atau telah dipelajari” (Syaiful Azwar, 1988 : 8)
Jadi berdasarkan beberapa pengertian di atas hasil belajar atau yang sering disebut prestasi belajar diartikan suatu hasil usaha secara maksimal bagi seseorang dalam menguasai bahan-bahan yang dipelajari atau kegiatan yang dilakukan.
E. Hipotesis
Dari uraian di atas hipotesis penelitiannya adalah melalui pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan materi senam ketangkasan headstand dengan pendekatan kontruktivistik akan terjadi peningkatan yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN Sukabumi I Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo dengan alamat Kelurahan Sukabumi Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 17 Maret 2009 sampai tanggal 24 Maret 2009. Adapun jadwal pelaksanaanya adalah sebagai berikut:
- Tanggal 17 Maret 2009 : pelaksanaan siklus I
- Tanggal 24 Maret 2009 : pelaksanaan siklus II
B. Subjek Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas I-VI SDN Sukabumi I Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo tahun pelajaran 2008/2009.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Sukabumi I Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo Probolinggo tahun pelajaran 2008/2009 sebanyak 52 anak.
16 |
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tindakan pada siklus II merupakan modifikasi dari tindakan yang diberikan pada siklus I dengan memperhatikan hasil evaluasi.
Adapun siklus dari penelitian tindakan kelas ini dapat ditunjukkan pada bagan di bawah ini (Suharsimi Arikunto, 2007 : 9) :
1. Siklus I
a. Tahap Persiapan
- Menidentifikasi dan menganalisis masalah
- Menyiapkan program pembelajaran (RPP)
- Menyiapkan sarana dan prasarana (lapangan, ruang kelas, matras)
b. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahapan ini dilaksanakan proses pembelajaran senam ketangkasan headstand dengan pendekatan kontruktivistik, dimana siswa diberi kebebasan menentukan cara berlatih, pasangan teman dan lainnya dengan tetap diawasi oleh guru.
Dalam proses pembelajaran ini, guru tidak berperan sebagai pemimpin proses belajar, melainkan sebagai fasilitator yang menjamin kelangsungan proses pembelajaran.
c. Tahap Pengamatan dan Evaluasi
- Melakukan pengamatan terhadap proses belajar siswa
- Memberikan evaluasi
d. Tahap Refleksi
- Menganalisis hasil dari pengamatan dan evaluasi
- Merefleksi hasil dari pengamatan dan evaluasi
- Menyiapkan rencana siklus II
2. Siklus II
a. Tahap Persiapan
- Menidentifikasi dan menganalisis masalah
- Menyiapkan program pembelajaran (RPP)
- Menyiapkan sarana dan prasarana (lapangan, ruang kelas, matras)
b. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahapan ini dilaksanakan hal yang sama pada siklus I. Hanya saja, pada siklus II ini lebih terfokus pada peningkatan kualitas gerak siswa.
c. Tahap Pengamatan dan Evaluasi
- Melakukan pengamatan terhadap proses permainan
- Memberikan evaluasi
d. Tahap Refleksi
- Menganalisis hasil dari pengamatan dan evaluasi
- Merefleksi hasil dari pengamatan dan evaluasi
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
1. Tes Pemahaman Konsep
2. Tes Kinerja
3. Observasi sikap dan kepribadian
E. Pengumpulan dan Analisis Data
Pengumpulan data dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dalam keseluruhan siklus yang digunakan untuk menjawab permasalahan yang diajukan. Sedangkan teknik analisis datanya adalah dengan membandingkan nilai rata-rata siswa pada siklus I dan siklus II. Selain itu, nilai siswa juga dikelompokkan dalam 4 kategori yaitu: kurang berhasil, cukup berhasil, berhasil, dan sangat berhasil.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Hasil Kegiatan Pembelajaran Siklus I
Kegiatan pembelajaran pada siklus I ini dilakukan peneliti dengan memanfaatkan beberapa tempat di dalan dan luar kelas. Adapun pertemuan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dalam satu pertemuan dengan diadakan evaluasi pada akhir siklus.
Berdasarkan hasil observasi diperoleh bahwa pada awalnya siswa kesulitan melakukan headstand. Banyak siswa merasa takut melakukan headstand. Namun, setelah mendapatkan bimbingan bantuan dari guru, mereka akhirnya berani dan bisa melakukan headstand. Sedangkan dari hasil refleksi diperoleh bahwa siswa mulai bisa mengurangi rasa takut dan berani melakukan headstand apalagi dibantu oleh temannya. Evaluasi meliputi beberapa aspek, diantaranya pengetahuan konsep, kemampuan motorik (unjuk kerja), dan kepribadian. Hasil belajar siswa diperoleh rata-rata nilai 71,44, dengan kriteria keberhasilan sebagai berikut :
Tabel 4.1 Kriteria Keberhasilan Pembelajaran Siklus I
No | Nilai | ∑ | Kriteria (%) | ||||
Kurang | Cukup | Berhasil | Sangat | ||||
Berhasil | Berhasil | Berhasil | |||||
( D ) | ( C ) | ( B ) | ( A ) | ||||
1 | 00,00 - 60,00 | 0 | 0 | - | - | - | |
2 | 60,01 - 70,00 | 30 | - | 47,69 | - | - | |
3 | 70,01 - 80,00 | 22 | - | - | 42,31 | - | |
4 | 80,01 - 100,00 | 0 |
| - | - | 0 |
Berdasarkan seluruh temuan selama siklus I, terdapat beberapa masukan untuk lebih baiknya kegiatan pada siklus II.
2. Hasil Kegiatan Pembelajaran Siklus II
Kegiatan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan mengacu pada perancanaan pembelajaran yang telah disusun dengan berbagai perubahan mengingat dan mempertimbangkan berbagai masukan dari siklus I.
Kegiatan pembelajaran pada siklus II dilakukan dalam satu pertemuan dengan diadakan evaluasi pada akhir pembelajaran. Kegiatan pembelajaran pada siklus II ini juga dilakukan peneliti dengan memanfaatkan beberapa tempat di dalam dan luar kelas.
Berdasarkan hasil observasi, siswa semakin terbiasa dengan pendekatan dan metode pembelajaran yang digunakan. Hal ini tampak pada antusiasme dan semangat para siswa terutama dalam praktek di lapangan.
Berdasarkan hasil refleksi siklus II diperoleh bahwa siswa merasa sangat senang dan nyaman dengan pembelajaran yang dilakukan dan mengharapkan agar model pembelajaran ini diterapkan lagi untuk pembelajaran selanjutnya. Adapun bagi guru, kegiatan yang dilakukan terasa efektif dan efisien baik dari sisi waktu maupun ketercapaian standar kompetensinya, serta peran guru sebagai fasilitator menjadi lebih baik. Adanya penilaian yang menyeluruh terasa semakin manusiawi dan mampu mengungkap kompetensi yang telah dicapai para siswa.
Kegiatan evaluasi pada siklus II juga meliputi beberapa aspek, diantaranya pengetahuan konsep, kemampuan motorik (unjuk kerja), dan kepribadian.
Hasil belajar siswa diperoleh rata-rata nilai 78,56, dengan demikian terjadi peningkatan rata-rata nilai pada siklus II ini. Berikut ini disajikan kriteria keberhasilan siswa, seperti yang terlihat pada tabel:
Tabel 4.2 Kriteria Keberhasilan Pembelajaran Siklus II
No | Nilai | ∑ | Kriteria (%) | |||
Kurang | Cukup | Berhasil | Sangat | |||
Berhasil | Berhasil | Berhasil | ||||
( D ) | ( C ) | ( B ) | ( A ) | |||
1 | 00,00 - 60,00 | 0 | 0 | - | - | - |
2 | 60,01 - 70,00 | 4 | - | 7,69 | - | - |
3 | 70,01 - 80,00 | 38 | - | - | 63,08 | - |
4 | 80,01 - 100,00 | 10 | - | - | - | 19,23 |
Berdasarkan pengalaman dan hasil yang diperoleh selama kegiatan pembelajaran, terdapat masukan dari para siswa yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan yakni digunakannya pendekatan dan metode pembelajaran seperti yang telah dilaksanakan pada pembelajaran-pembelajaran materi berikutnya.
3. Perbandingan Hasil Belajar Siswa
Perbandingan hasil belajar siswa antara siklus I dan II menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan rata-rata kelas dari 71,44 pada siklus I menjadi 78,56 pada siklus II, dengan perbandingan prosentasi keberhasilan sebagai berikut:
Tabel 4.3 Perbandingan Hasil Siklus I dan Siklus II
Nilai | Kriteria | Siklus I | Siklus II | ||
Jumlah | % | Jumlah | % | ||
00,00 - 60,00 | D | 0 | 0 | 0 | 0 |
60,01 - 70,00 | C | 30 | 47,69 | 4 | 7,69 |
70,01 - 80,00 | B | 22 | 42,31 | 38 | 73,08 |
80,01 - 100,00 | A | 0 | 0 | 10 | 19,23 |
B. Pembahasan
Penggunaan pendekatan kontruktivistik dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan materi senam ketangkasan headstand ternyata sangat membantu siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran dan peran guru sebagai fasilitator terlaksana dengan sangat baik. Selain itu, suasana pembelajaran lebih fokus ke materi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Dalam pembelajaran ini menunjukkan hasil bahwa siswa sangat berminat, munculnya motivasi tim, kreativitas siswa tersalurkan, guru dan siswa sama-sama aktif dan kreatif, siswa merasa senang karena dapat memanfaatkan sarana dan pra sarana, belajar lebih bermakna karena proses pembelajaran dapat lebih menyenangkan..
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Penggunaan pendekatan kontruktivistik dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan materi senam ketangkasan headstand dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sangat diperlukan adanya pendekatan-pendekatan yang positif kepada siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, penulis menyampaikan saran sebagai berikut :
1. Guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan hendaknya banyak melakukan pendekatan terhadap siswa pada proses pembelajaran
2. Pengajar sebaiknya dapat membuat model ataupun modifikasi pembelajaran dengan pendekatan-pendekatan yang positif dan variatif.
25 |
DAFTAR PUSTAKA
Azwar Syaiful. 1988. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogjakarta. Pustaka Pelajar.
Degeng, I Nyoman S. 2005. Teori Pembelajaran I. Malang. Universitas Kanjuruhan
Degeng, I Nyoman S. 2005. Teori Pembelajaran I. Malang. Universitas Kanjuruhan
Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Depdiknas, 2003, Undang-Undang R.I Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta : Depdiknas
Muhadjir, 2007, Bugar Jasmaniku, Bekasi: Ganeca Exact
Ngalim Purwanto. M, 2003, Ilmu Pendidikan Teori dan Praktik, Bandung : Remaja Rosdakarya.
Roji, 2004, Pendidikan Jasmani, Jakarta : Erlangga
Winata Putra Udin, 1994, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Universitas Terbuka
Wahyono, Hari. 2005. Metodologi Penelitian Tindakan Kelas. Malang. Universitas Kanjuruhan
26 |
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(SIKLUS I)
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Kelas / Semester : V / Genap
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit ( 1 x pertemuan )
Standar Kompetensi : 8. Mempraktikkan berbagai bentuk senam ketangkasan dengan koordinasi yang baik dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar : 8.1. Mempraktikkan sebuah rangkaian gerak senam ketangkasan dengan konsisten, tepat, dan koordinasi yang baik serta nilai keselamatan, disiplin dan keberanian
Indikator :
8.1.1 Menjelaskan bentuk-bentuk latihan senam ketangkasan
8.1.2 Mendemonstrasikan bentuk-bentuk latihan senam ketangkasan
I. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk latihan senam ketangkasan dengan benar
2. Siswa dapat mendemonstrasikan bentuk-bentuk latihan senam ketangkasan dengan benar
II. Materi Pokok : Aktivitas Senam (Headstand)
III. Metode : Pendekatan Kontruktivistik
IV. Langkah-langkah Pembelajaran :
A. Pendahuluan :
- Presensi, berdo’a
- Pemanasan ( stretching, jogging, senam )
B. Kegiatan Inti :
- Guru memberi pengarahan dan contoh peragaan
- Siswa mengikuti gerakan yang dicontohkan oleh guru, yaitu:
1. Melakukan gerakan berdiri dengan kepala ( head stand )
2. Melakukan cara memberikan bantuan pada gerakan berdiri dengan kepala ( head stand )
C. Penutup :
- Evaluasi
- Pendinginan
- Berdo’a
V. Sumber dan Alat / Bahan Ajar
a. Sumber Belajar :
- Buku Bugar Jasmaniku Kelas V
b. Alat / Bahan Ajar
- Lapangan - Peluit - Matras
VI. Penilaian
Ø Tes Pemahaman Konsep
No. | Aspek Yang Dinilai | Skor |
1. | Menjelaskan bentuk-bentuk latihan senam ketangkasan | 1 – 5 |
| Jumlah Skor Maksimal | 5 |
Jumlah Skor Yang Didapat
Nilai = ----------------------------------------------- x 100
Jumlah Skor Maksimal
Ø Tes Kinerja
No. | Aspek Yang Dinilai | Skor |
1.
2.
| Mendemonstrasikan gerakan berdiri dengan kepala ( head stand ) Mendemonstrasikan cara memberikan bantuan pada gerakan berdiri dengan kepala ( head stand ) | 1 – 5
1 – 5
|
| Jumlah Skor Maksimal | 10 |
Jumlah Skor Yang Didapat
Nilai = ----------------------------------------------- x 100
Jumlah Skor Maksimal
Ø Tes Kepribadian
No. | Aspek Yang Dinilai | Skor |
1. 2. 3. | Kesungguhan dalam beraktivitas Mampu berbagi dengan teman Bersikap sportif | 1 – 5 1 – 5 1 – 5 |
| Jumlah Skor Maksimal | 15 |
Jumlah Skor Yang Didapat
Nilai = ----------------------------------------------- x 100
Jumlah Skor Maksimal
Ø Nilai Akhir
Nilai Tes Pemahaman Konsep + Nilai Kinerja + Nilai Kepribadian
NA = -----------------------------------------------------------------------------------
3
Mengetahui, Probolinggo, 17 Maret 2009
Kepala Sekolah Guru Penjasorkes
Dra. NINIEK SUDARMI FITRI ARIYANI, S.Pd.
NIP. 130 844 760 NIP. 131 444 932
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(SIKLUS II)
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Kelas / Semester : V / Genap
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit ( 1 x pertemuan )
Standar Kompetensi : 8. Mempraktikkan berbagai bentuk senam ketangkasan dengan koordinasi yang baik dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar : 8.1. Mempraktikkan sebuah rangkaian gerak senam ketangkasan dengan konsisten, tepat, dan koordinasi yang baik serta nilai keselamatan, disiplin dan keberanian
Indikator :
8.1.1 Menjelaskan bentuk-bentuk latihan senam ketangkasan
8.1.2 Mendemonstrasikan bentuk-bentuk latihan senam ketangkasan
I. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk latihan senam ketangkasan dengan benar
2. Siswa dapat mendemonstrasikan bentuk-bentuk latihan senam ketangkasan dengan benar
II. Materi Pokok : Aktivitas Senam (Headstand)
III. Metode : Pendekatan Kontruktivistik
IV. Langkah-langkah Pembelajaran :
A. Pendahuluan :
- Presensi, berdo’a
- Pemanasan ( stretching, jogging, senam )
B. Kegiatan Inti :
- Guru memberi pengarahan dan contoh peragaan
- Siswa mengikuti gerakan yang dicontohkan oleh guru, yaitu:
1. Melakukan gerakan berdiri dengan kepala ( head stand )
2. Melakukan cara memberikan bantuan pada gerakan berdiri dengan kepala ( head stand )
C. Penutup :
- Evaluasi
- Pendinginan
- Berdo’a
V. Sumber dan Alat / Bahan Ajar
a. Sumber Belajar :
- Buku Bugar Jasmaniku Kelas V
b. Alat / Bahan Ajar
- Lapangan - Peluit - Matras
VI. Penilaian
Ø Tes Pemahaman Konsep
No. | Aspek Yang Dinilai | Skor |
1. | Menjelaskan bentuk-bentuk latihan senam ketangkasan | 1 – 5 |
| Jumlah Skor Maksimal | 5 |
Jumlah Skor Yang Didapat
Nilai = ----------------------------------------------- x 100
Jumlah Skor Maksimal
Ø Tes Kinerja
No. | Aspek Yang Dinilai | Skor |
1.
2.
| Mendemonstrasikan gerakan berdiri dengan kepala ( head stand ) Mendemonstrasikan cara memberikan bantuan pada gerakan berdiri dengan kepala ( head stand ) | 1 – 5
1 – 5
|
| Jumlah Skor Maksimal | 10 |
Jumlah Skor Yang Didapat
Nilai = ----------------------------------------------- x 100
Jumlah Skor Maksimal
Ø Tes Kepribadian
No. | Aspek Yang Dinilai | Skor |
1. 2. 3. | Kesungguhan dalam beraktivitas Mampu berbagi dengan teman Bersikap sportif | 1 – 5 1 – 5 1 – 5 |
| Jumlah Skor Maksimal | 15 |
Jumlah Skor Yang Didapat
Nilai = ----------------------------------------------- x 100
Jumlah Skor Maksimal
Ø Nilai Akhir
Nilai Tes Pemahaman Konsep + Nilai Kinerja + Nilai Kepribadian
NA = -----------------------------------------------------------------------------------
3
Mengetahui, Probolinggo, 24 Maret 2009
Kepala Sekolah Guru Penjasorkes
Dra. NINIEK SUDARMI FITRI ARIYANI, S.Pd.
NIP. 130 844 760 NIP. 131 444 932
Lampiran 3
DAFTAR NILAI SIKLUS I | |||||||||||
No. | Nama | Nilai Tes | Nilai |
| |||||||
Pengetahuan | Kinerja | Kepribadian |
| ||||||||
Konsep |
| ||||||||||
1 | A. Romadhoni | 60 | 65 | 70 | 65 |
| |||||
2 | Moh. Saifullah | 65 | 60 | 70 | 65 |
| |||||
3 | Vivi Nurhafidin | 65 | 70 | 75 | 70 |
| |||||
4 | Abdul Rochim | 65 | 75 | 70 | 70 |
| |||||
5 | Arif Efendi | 75 | 80 | 70 | 75 |
| |||||
6 | Aditya Dwi | 65 | 80 | 80 | 75 |
| |||||
7 | Anggriani Putri | 75 | 80 | 70 | 75 |
| |||||
8 | Aldi Mahesa | 60 | 65 | 70 | 65 |
| |||||
9 | Ayu Qurrota | 75 | 65 | 70 | 70 |
| |||||
10 | Alvin Nurcahya | 65 | 75 | 70 | 70 |
| |||||
11 | Alvan Nurcahya | 80 | 80 | 80 | 80 |
| |||||
12 | Abkar Yasin | 75 | 80 | 70 | 75 |
| |||||
13 | Atikahmargi | 70 | 80 | 75 | 75 |
| |||||
14 | Alvando Rahman | 80 | 80 | 80 | 80 |
| |||||
15 | Bintang Nur | 65 | 70 | 75 | 70 |
| |||||
16 | Bobby Wahyu | 75 | 80 | 70 | 75 |
| |||||
17 | Bagus Alvianto | 65 | 80 | 80 | 75 |
| |||||
18 | Danang | 65 | 70 | 75 | 70 |
| |||||
19 | Dhimaz Pijar | 80 | 75 | 70 | 75 |
| |||||
20 | Dimas Candra | 60 | 70 | 65 | 65 |
| |||||
21 | Dixi Prastono | 80 | 80 | 80 | 80 |
| |||||
22 | Fadilla Sukma | 65 | 60 | 70 | 65 |
| |||||
23 | Hadvan Luzman | 65 | 70 | 75 | 70 |
| |||||
24 | Hendy Eka | 70 | 70 | 70 | 70 |
| |||||
25 | Igo Vicky | 80 | 80 | 80 | 80 |
| |||||
26 | Indah Cahyo | 65 | 70 | 75 | 70 |
| |||||
27 | Kiki Yustin | 75 | 80 | 70 | 75 |
| |||||
28 | Maula Suranida | 65 | 80 | 80 | 75 |
| |||||
29 | M. Fathur | 70 | 80 | 75 | 75 |
| |||||
30 | Moch. Ismail | 65 | 70 | 75 | 70 |
| |||||
31 | Maulana Haidir | 60 | 65 | 70 | 65 |
| |||||
32 | Moch. Rosyid | 65 | 60 | 70 | 65 |
| |||||
33 | Manis Dwi Yuli | 60 | 65 | 70 | 65 |
| |||||
34 | M. Priyo | 65 | 60 | 70 | 65 |
| |||||
35 | Novia Dian Sari | 65 | 70 | 75 | 70 |
| |||||
No. | Nama | Nilai Tes | Nilai |
| |||||||
Pengetahuan | Kinerja | Kepribadian |
| ||||||||
Konsep |
| ||||||||||
36 | Nuraini Dwi | 70 | 70 | 70 | 70 |
| |||||
37 | Nanda Meiryan | 60 | 65 | 70 | 65 |
| |||||
38 | Resa Febriawan | 70 | 80 | 75 | 75 |
| |||||
39 | Rian A. Hamid | 65 | 70 | 75 | 70 |
| |||||
40 | Reynaldi Defri | 75 | 80 | 70 | 75 |
| |||||
41 | Rizky Aditya | 65 | 80 | 80 | 75 |
| |||||
42 | Rizky Fara | 60 | 65 | 70 | 65 |
| |||||
43 | Riska Prafita | 80 | 80 | 80 | 80 |
| |||||
44 | Rizky Ainullah | 65 | 70 | 75 | 70 |
| |||||
45 | Satya Reddy | 75 | 80 | 70 | 75 |
| |||||
46 | Umar Faruq | 65 | 70 | 75 | 70 |
| |||||
47 | Virly Dinda | 60 | 65 | 70 | 65 |
| |||||
48 | Widya Oktaviani | 60 | 70 | 65 | 65 |
| |||||
49 | Winda Nurma | 70 | 70 | 70 | 70 |
| |||||
50 | Zakiya Rahma | 80 | 80 | 80 | 80 |
| |||||
51 | Omy Setiawan | 65 | 70 | 75 | 70 |
| |||||
52 | Angga Dhuwi | 75 | 80 | 70 | 75 |
| |||||
Rata-rata | 68,46 | 72,79 | 73,08 | 71,44 |
| ||||||
Lampiran 4
DAFTAR NILAI SIKLUS II | ||||||||||||
| No. | Nama | Nilai Tes | Nilai |
| |||||||
| Pengetahuan | Kinerja | Kepribadian |
| ||||||||
| Konsep |
| ||||||||||
| 1 | A. Romadhoni | 70 | 75 | 80 | 75 |
| |||||
| 2 | Moh. Saifullah | 75 | 80 | 85 | 80 |
| |||||
| 3 | Vivi Nurhafidin | 70 | 80 | 75 | 75 |
| |||||
| 4 | Abdul Rochim | 80 | 80 | 80 | 80 |
| |||||
| 5 | Arif Efendi | 80 | 85 | 75 | 80 |
| |||||
| 6 | Aditya Dwi | 70 | 85 | 85 | 80 |
| |||||
| 7 | Anggriani Putri | 85 | 85 | 85 | 85 |
| |||||
| 8 | Aldi Mahesa | 70 | 75 | 80 | 75 |
| |||||
| 9 | Ayu Qurrota | 85 | 80 | 75 | 80 |
| |||||
| 10 | Alvin Nurcahya | 75 | 85 | 80 | 80 |
| |||||
| 11 | Alvan Nurcahya | 85 | 90 | 80 | 85 |
| |||||
| 12 | Abkar Yasin | 80 | 85 | 75 | 80 |
| |||||
| 13 | Atikahmargi | 80 | 80 | 80 | 80 |
| |||||
| 14 | Alvando Rahman | 85 | 85 | 85 | 85 |
| |||||
| 15 | Bintang Nur | 75 | 75 | 75 | 75 |
| |||||
| 16 | Bobby Wahyu | 80 | 85 | 75 | 80 |
| |||||
| 17 | Bagus Alvianto | 80 | 80 | 80 | 80 |
| |||||
| 18 | Danang | 75 | 80 | 85 | 80 |
| |||||
| 19 | Dhimaz Pijar | 85 | 80 | 75 | 80 |
| |||||
| 20 | Dimas Candra | 70 | 70 | 70 | 70 |
| |||||
| 21 | Dixi Prastono | 90 | 90 | 90 | 90 |
| |||||
| 22 | Fadilla Sukma | 70 | 75 | 80 | 75 |
| |||||
| 23 | Hadvan Luzman | 75 | 85 | 80 | 80 |
| |||||
| 24 | Hendy Eka | 75 | 80 | 70 | 75 |
| |||||
| 25 | Igo Vicky | 90 | 90 | 90 | 90 |
| |||||
| 26 | Indah Cahyo | 70 | 80 | 75 | 75 |
| |||||
| 27 | Kiki Yustin | 85 | 80 | 75 | 80 |
| |||||
| 28 | Maula Suranida | 75 | 85 | 80 | 80 |
| |||||
| 29 | M. Fathur | 80 | 80 | 80 | 80 |
| |||||
| 30 | Moch. Ismail | 75 | 75 | 75 | 75 |
| |||||
| 31 | Maulana Haidir | 70 | 70 | 70 | 70 |
| |||||
| 32 | Moch. Rosyid | 65 | 75 | 70 | 70 |
| |||||
| 33 | Manis Dwi Yuli | 70 | 75 | 80 | 75 |
| |||||
| 34 | M. Priyo | 75 | 75 | 75 | 75 |
| |||||
| 35 | Novia Dian Sari | 70 | 80 | 75 | 75 |
| |||||
| No. | Nama | Nilai Tes | Nilai |
| |||||||
| Pengetahuan | Kinerja | Kepribadian |
| ||||||||
| Konsep |
| ||||||||||
| 36 | Nuraini Dwi | 75 | 80 | 85 | 80 |
| |||||
| 37 | Nanda Meiryan | 70 | 75 | 80 | 75 |
| |||||
| 38 | Resa Febriawan | 70 | 80 | 75 | 75 |
| |||||
| 39 | Rian A. Hamid | 70 | 80 | 75 | 75 |
| |||||
| 40 | Reynaldi Defri | 85 | 85 | 85 | 85 |
| |||||
| 41 | Rizky Aditya | 80 | 90 | 85 | 85 |
| |||||
| 42 | Rizky Fara | 70 | 75 | 80 | 75 |
| |||||
| 43 | Riska Prafita | 90 | 90 | 90 | 90 |
| |||||
| 44 | Rizky Ainullah | 70 | 80 | 75 | 75 |
| |||||
| 45 | Satya Reddy | 80 | 85 | 75 | 80 |
| |||||
| 46 | Umar Faruq | 75 | 75 | 75 | 75 |
| |||||
| 47 | Virly Dinda | 70 | 70 | 70 | 70 |
| |||||
| 48 | Widya Oktaviani | 75 | 80 | 70 | 75 |
| |||||
| 49 | Winda Nurma | 70 | 80 | 75 | 75 |
| |||||
| 50 | Zakiya Rahma | 85 | 85 | 85 | 85 |
| |||||
| 51 | Omy Setiawan | 75 | 75 | 75 | 75 |
| |||||
| 52 | Angga Dhuwi | 85 | 85 | 85 | 85 |
| |||||
| Rata-rata | 76,63 | 80,48 | 78,56 | 78,59 |
| ||||||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar